"bahagia adalah bisa melihat orang lain bahagia tanpa kita harus menyakitinya."
Mungkin diliat dari judulnya terasa muna' banget ya, masa ia kita bisa bahagia ketika orang yang kita sayangi ternyata menyayangi orang lain,? ok, berdasarkan pengalaman
si penulis, disini akan sedikit berbagi bagaimana menanggapi hal tersebut ketika kalian mengalaminya...
sebetulnya bingung juga mau mengawalinya dari mana, ok biar terlihat lebih nyaman untuk dibaca,
penulis akan menginisialkan namanya dengan nama ABDUL dan menginisialkan si pujaan hati dengan nama NASROH.
waktu itu si abdul dan nasroh adalah 2 sejoli yang sedang indah2nya merasakan rasa cinta yang diberikan sang maha kuasa, mereka saling bercanda, saling menceritakan kegiatan mereka sehari-hari, saling memberikan semangat, semua cerita sedih dan senang melengkapi rasa cinta mereka, namun disitu mereka tetap membatasi rasa cintanya dengan syariat yang sudah ditentukan,,
dihari-hari berikutnya nasroh merasa kalau hubungan ini terlalu dekat, nasroh tidak mengharapkan ketika nasroh sudah terlalu cinta kepada si abdul, akhirnya mereka diqodar tidak jodoh, lalu nasroh mengungkapkan perasaannya ke abdul, si abdul paham sekali apa yang dikatakan oleh nasroh, karna kakak si abdul pernah mengalami hal tersebut, akhirnya mereka membuat keputusan untuk jaga jarak, sehari dua hari mereka bisa jaga jarak, tapi akhirnya mereka tidak bisa menjalani keputusan itu karna mungkin mereka sudah terbiasa terlalu dekat.
seiring berjalannya waktu, karna mungkin si abdul sudah terlanjur terlalu sayang kepada nasroh, rasa cemburu sering timbul dihati abdul, ketika banyak cowo yang berusaha mendekat dengan nasroh, karna memang nasroh diberikan kelebihan oleh sang maha kuasa dari segi fisiknya, tapi nasroh menanggapi rasa cemburu si abdul dengan tenang, dan meyakinkan kepada abdul walaupun banyak cowo yang senang kepadanya di hati nasroh cuman ada nama abdul, dari situ muncul rasa cinta yang besar didalam diri abdul, memang nasroh adalah sosok wanita yang selain dari segi fisik bagus, orangnya dewasa dalam menghadapi masalah, sabar, penyayang, pokoknya pas sekali dengan kriterianya abdul.
namun suatu saat, ketika abdul sudah terlalu sayang kepada nasroh, seperti bom yang diledakan tepat dihati abdul, seketika nasroh hilang begitu saja, tidak pernah sms lagi, di telepon berkali-kali juga tidak diangkat, pesan difb tidak dibalas, usaha apapun sudah dilakukan abdul gimana caranya supaya bisa komunikasi lagi dengan nasroh, cara terakhir yang abdul lakukan yaitu berdo'a kepada alloh kurang lebih isi do'anya seperti ini, " ya alloh kalau memang kita jodoh satukan kita lagi ya alloh, tapi kalau memang dia bukan jodohku jauhkanlah dia dariku dengan cara yang tidak menyakitkan diriku yaalloh, semoga engkau hilangkan semua kenangan yang ada dipikiranku dan dihatiku tentang dia, dan kalau memang dia bukan jodohku gantilah orang yang lebih baik darinya untukku ya alloh, amin".
tidak lama, do'a si abdul langsung terjawab, waktu itu hari selasa jam sekitar jam 2 siang nasroh mengirim sms ke abdul yang isinya " tahun depan aku merrid, do'ain ya supaya prosesnya berjalan lancar ", pesan tersebut bagaikan sayatan pedang yang sangat tajam sekali bagi abdul, bagaimana tidak sakit hati, sudah lama tidak ada kabar sekali ngasih kabar, ngasih tau kali mau merrid, mungkin kalian bisa merasakannya.. tapi berkat do'a dan sahabat yang selalu meredakan rasa sakit hati abdul, maka si abdul tersadarkan olehnya, dan kesimpulan dari itu semua kurang lebih seperti ini :
1. sebesar apapun usaha kita, sebanyak apapun pengorbanan kita, kalau kita tidak jodoh pasti alloh tidak akan menyatukannya, jika seperti itu jangan pernah berkecil hati, dan jangan pernah diungkit ungkit lagi, anggap saja semua yang telah kita berikan kepadanya adalah sodakoh.
2. bersyukur karna alloh memberikan peringatannya diawal, karna kalau diberikan peringatannya diakhir pasti rasa penyesalannya sangat dalam banget, dan bersyukur bahwa dengan peringatan tersebut kita bisa fokus kembali untuk mengejar cita-cita kita yang sebelumnya sedikit terhambat karna terlalu condong untuk memikirkan kekasih.
3. "semua akan indah pada waktunya", memang bener juga', ketika kita salah menempatkan hal yang bukan pada tempatnya pasti hasilnya tidak akan baik, sama ketika kita belum waktunya untuk merasakan cinta yang terlalu larut, tapi disitu kita melakukannya, kalau udah dapet terus mau diapain, mau nikah juga' belum siap,, akhirnya ya kurang barokah juga.
ins@ demikian, supaya bisa bermanfaat bagi yang membaca . aamiiin.